VARIABEL PENELITIAN (RISET KUANTITATIF)
MATA KULIAH
RISET KUANTITATIF
FITRI ANDIKA CHRYS DIANA (170111600013)
DESHINTA WIDY ARISANTI (170111600011)
KELOMPOK 6
OFFERING C7
BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
Definisi Variabel
a. Variabel
merupakan atribut, obyek yang mempunyai variasi antara yang satu dengan yang
lain. Contoh: prestasi belajar siswa, tinggi badan, berat badan, sikap,
motivasi, disiplin, berat, ukuran, bentuk.
b. Variabel
mengandung variasi. Data yang satu berbeda dengan data yang lain. (Hatch dan
Farhady, 1981)
c. Variabel
: constructs (sifat) yang dipelajari, yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). (Kerlinger, 1973)
d. Variabel:
kualitas yang diselidiki peneliti untuk membuat penarikan kesimpulan Kidder,
1981).
e. Variabel
penelitian adalah atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya
Jadi
kesimpulan dari beberapa definisi diatas variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).
2.
Macam-macam Variable
a.
Variable
bebas (independent variable)
Variable bebas (X) variable ini sering disebut sebagai variable
stimulus, predictor, abtecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variable bebas.Variable bebas adalah
variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variable dependen (terikat). (Sugiyono, 2016 :39).
Contoh :
1)
Pengaruh
motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar.
Variable bebas adalah : motivasi belajar, hal tersebut karena
motivasi belajar adalah variable yang kan mempengaruhi hasil belajar.
2)
Pengaruh
sholat jumat dengan kegantengan laki-laki.
Variable bebas adalah : Sholat Jum’at, hal ini karena Sholat Jum’at
merupakan variable yang akan diteliti apakah mempengaruhi kegantengan
laki-laki.
b.
Variable
Terikat (Dependent variable)
Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2016 : 39).
Contoh :
1) Komitmen
kerja (Variable bebas/independen)
Produktivitas kerja (Variable terikat/dependen)
2) Pemberian
PR (Variabel bebas/independen)
Hasil belajar siswa (Variabel terikat/dependen)
c. Variabel
moderator
Variabel moderator adalah
variable yang mempengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen.
Contoh :
1) Hubungan
suami dan istri akan semakin kuat apabila memiliki anak, dan akan semakin
renggang apabila terdapat pihak ketiga mencampuri. “Anak” adalah variable moderator
yang memperkuat. Sedangkan “Pihak Ketiga” adalah variable moderator yang memperlemah.
2) Hubungan
semangat belajar dan hasil belajar siswa akan meningkat jika guru mampu
menciptakan iklim kelas yang menyenangkan, namun akan menurun jika guru tidak
mampu menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.
“Guru yang mampu menciptakan iklim yang menyenangkan” adalah variable
moderator yang memperkuat. Sedangkan “guru yang tidak mampu menciptakan iklim
yang menyenangkan” adalah variable moderator yang memperlemah.
d.
Variabel
Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan Variabel dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variable penyela/antara yang terletak di antara variabel
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Contoh :
Terdapat pengaruh jumlah biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh
orang tua terhadap gaya hidup mahasiswa dan berimbas pada IPK mahasiswa
tersebut.
Variabel intervening nya adalah “gaya hidup”.
e. Variabel
kontrol
Variabel control adalah
variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti.
Variabel kontrol sering digunakan, bila
akan melakukan penilitian yang bersifat membandingkan,
melalui penelitian eksperimen.
Contoh :
Seorang peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa SD Swasta dengan siswa SD Negeri. Atau
perbedaan hasil belajar siswa SD Swasta dengan siswa SD Negeri.
Maka diperlukan variable control seperti : usia, kelas siswa, pada
materi belajar apa, hal ini untuk mempermudah menentukan perbedaannya dan
berfokus pada hasil belajar siswa.
3.
Konsep dan Konstruk
a.
Konsep
1)
Konsep
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek secara abstrak.
2)
Woodruff
mendefinisikan konsep sebagai a) suatu gagasan atau ide yang relative sempurna
dan bermakna, b) suatu pengertian terhadap objek, c) produk subjektif yang
berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek atau benda
melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).
3)
Rakhmat
(1999) konsep merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggenaralisasikan hal-hal
khusus.
4)
Menurut
Kumar (1999) variable merupakan konsep yang dapat diukur dan memiliki variasi
hasil pengukuran sehingga dapat dikatakan bahwa variable merupakan
operasionalisasi dari konsep sehingga dapat dinilai dan diukur.
b.
Konstruk
1) Konstruk
merupakan jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang
lebih tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Konsep dihasilkan
oleh ilmuwan secara sadar untuk kepentingan ilmiah. Konstruk dapat diartikan sebagai
konsep yang telah dibatasi pengertiannya (unsur, ciri, dan sifatnya) sehingga
dapat diamati dan diukur.
2)
Karlinger
(1973) variable merupakan konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
3) Variable
dapat didefinisikan sebagai konstruk yang memiliki variasi nilai atau konstruk
yang sifatnya diberi nilai.
c.
Hubungan antara Konsep dan
Konstruk
Konstruk merupakan bagian dari
konsep. Konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan diukur. Pada umumnya
konstruk adalah konsep yang bersifat fisik sehingga mudah untuk dinilai, mudah
untuk diamati dan mudah untuk diukur dengan menggunakan beberapa alat. Konstruk
merupakan jenis konsep tertentu yang berada pada tingkatan abstraksi yang lebih
tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu.
Dengan kata lain konsep adalah abstraksi terhadap suatu objek yang
bersifat general, sedangkan konstruk merupakan bagian dari abstraksi yang
bersifat lebih khusus dan terbatas sehingga dapat diamati dan diukur. Contohnya
adalah sebagai berikut :
“Kemiskinan”
adalah konsep. Setelah pengertiannya dibatasi menjadi “Kondisi penghasilan
perbulan di bawah Rp 500.000” menjadi konstruk sehingga dapat diamati dan
diukur. Pada analogi diatas “Kemiskinan” merupakan konsep. Jika masih memiliki
istilah “Kemiskinan” maka akan sangat abstrak, fiktif, general dan sulit untuk
diukur. Agar dapat mengukurnya, maka diberikan ukuran dan standarisasi dari
“Kemiskinan” itu sendiri. sehingga konsep “Kemiskinan” diukur dengan pendapatan
Rp 500.000/bulan. Angka pendapatan inilah yang mendefinisikan sebagai konsep
“Kemiskinan”. Pemahaman tentang konstruk sangat mudah dimengerti jika terdapat
alat ukurnya dan dijelaskan kembali dengan bilangan yang mewakilinya.
4.
Definisi Operasional Variabel
a.
Definisi
Definisi operasional ialah suatu definisi yang
diberikan kepada sesuatu variabel dengan cara memberikan arti atau
menspesifikasikan kegiatan, atau memberikan suatu operasional yang diperlukan
untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional yang dibuat, berupa
definisi operasional yang diukur. Dengan kata lain, definisi operasionalnya
bersifat eksperimental.
Berikut sebagai contohnya: Seorang guru memikirkan
apa tanda-tanda seseorang siswa dikatakan “rajin belajar.” Apa saja yang menjadi
“ukuran” rajin belajar itu?. Pertama, deskripsikan dulu apa saja
kegiatan yang termasuk belajar itu (mengikuti kelas, membaca bahan pelajaran,
mengerjakan tugas, berdiskusi dengan teman, atau apalagi?). Setelah itu cari
tanda (ukuran, indikator) kerajinan (belajar) dari
setiap deskriptor tadi. Jadi, ada rajin mengikuti kelas (tanda atau
indikatornya?), ada rajin membaca bahan pelajaran (tanda atau indikatornya?)
dan seterusnya. Kemudian, dalam setiap deskriptor itu tentu ada
subdeskriptornya. Mengikuti kelas (salah satu deskriptor belajar) mengandung
sub kegiatan, misalnya, mengikuti presentasi guru, mengikuti diskusi kelas
(jika ada), mengerjakan tugas kelas (jika ada), menyusun makalah untuk diskusi
kelas dan mempresentasikannya (jika ada).
Dengan demikian, kerajinan belajar siswa ialah
kekerapan seseorang siswa hadir di kelas mengikuti perkuliahan dan mengerjakan
tugas-tugas kelas, kekerapan membaca literatur yang terkait dengan
pembelajaran, kekerapan dan kesungguhan mengerjakan tugas-tugas dari guru dan
sebagainya.
Operasionalisasi variabel diperlukan
guna menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam
penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi variabel bertujuan untuk
menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian
hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat.
b.
Bagaimana Merumuskan
Ada tiga pola yang dapat digunakan dalam melakukan penyusunan definisi
operasional terhadap suatu variabel, yaitu sebagai berikut:
1)
Definisi
Pola I, yaitu disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operations) yang
harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi. Contoh :
a) Kenyang
adalah suatu keadaan yang timbul pada seseorang setelah ia diberi makan
secukupnya dengan interval selama 4 jam.
b) Garam
adalah suatu zat yang dibentuk dari kombinasi antara kalium dan khlor.
c) Frustasi
adalah suatu hal yang timbul akibat tidak tercapainya hal yang sangat diinginkan
padahal hal tersebut sudah hampir tercapai.
Definisi
Pola I ini, yang menekankan Operasi atau manipulasi apa yang harus dilakukan
untuk menghasilkan keadaan atau hal yang didefinisikan, terutama berguna untuk
mendefinisikan variabel bebas.
2) Definisi Pola II, yaitu definisi yang disusun
atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi. Contoh :
a) Bodoh adalah
seseorang yang rendah kemampuannya baik dalam memecahkan soal atau dalam
memahami bilangan.
b) Lapar adalah orang yang
menyantap makanannya kurang dari satu menit setelah makanan itu dihidangkan.
Dan menghabiskan makanan tersebut dalam tempo 5 menit.
c) Sabar adalah seorang ibu
yang melahirkan anak tidak kurang dari 4 orang dalam 5 tahun.
3) Definisi pola III, yaitu definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal
yang didefinisikan itu nampak atau dimunculkan. Contoh :
1) Harga gabah adalah harga rata-rata dari gabah kualitas rendah di tingkat
pedesaan di Jawa.
2) Murid yang cerdas adalah mereka-mereka yang mempunyai kemampuan menjawab
pertanyaan dengan baik serta dapat berdiri sendiri dalam memecahkan masalah.
3) Prestasi berhitung adalah kompetensi dalam menambah, mengurang,
mengalihkan, membagi, menggunakan pecahan dan decimal.
4) Ekstraversi adalah
kecenderungan seseorang yang lebih menyukai berada dalam suatu kelompok
daripada menyendiri.
Asyique
BalasHapusTerimakasi sudah berkunjung
Hapus