TUGAS HAND-OUT 1 DAN 2 MATA KULIAH RISET KUANTITATIF
IDENTITAS
Nama : Fitri Andika Chrys Diana
NIM : 170111600013
Jurusan/Prodi : Bimbingan
dan Konseling/S1 Bimbingan Dan Konseling
Offering : C7
Semester :
4 (Empat)
Matkul : Riset Kuantitatif
HAND-OUT 1
TUGAS INDIVIDU
BAGIAN A
1.
Pengertian Penelitian
a. Penelitian adalah terjemahan dari kata “research”. Dapat ditegaskan
bahwa “re” berarti “kembali” dan “to search” berarti “mencari”, maka yang
dimaksud penelitian adalah rangkaian, cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian
yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan
ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi peneliti dalam mencari
kebenaran. Penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pencarian
fakta objektif, jelas guna menemukan hubungan antara fakta dan konsep yang
menghasilkan dalil-dalil atau hukum (Darmadi, 2014:3).
(Sumber : Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan
Sosial. Bandung: Penerbit Alfabeta).
b. Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis
data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu (Sukmadinata, 2016:5).
(Sumber : Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
c. Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan
secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai
proses yang runtut sesuai dengan aturan tertentu. Empiris mengandung arti bahwa
kerja penelitian harus didasarkan kepada data-data tertentu. Terkontrol artinya
suatu kerja penelitian harus didasarkan pada prosedur kerja yang jelas,
sehingga orang lain dapat membuktikan hasil temuan penelitian yang diperoleh.
(Kusaeri, 164-165).
(Sumber : Kusaeri. Metodologi Penelitian. Surabaya: IAIN
Sunan Ampel Surabaya).
2.
Kata Kunci Pengertian Penelitian
a. Dalam
Darmadi (2014:3)
-
Rangkaian,
cara atau kegiatan
-
Kebenaran.
-
Fakta
objektif.
(Sumber : Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan dan Sosial. Bandung: Penerbit Alfabeta).
b.
Dalam
Sukmadinata (2016:5)
-
Pengumpulan
data.
-
Sistematis.
-
Logis.
(Sumber : Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
c.
Dalam
Kusaeri (164-165)
-
Pemecahan
masalah.
-
Sistematis.
-
Empiris.
-
Terkontrol.
(Sumber : Kusaeri. Metodologi Penelitian. Surabaya: IAIN
Sunan Ampel Surabaya).
3.
Definisi Penelitian dengan Bahasa Sendiri
Penelitian merupakan suatu kegiatan atau proses untuk mengumpulkan data berdasarkan fakta objektif yang dilakukan secara sistematis, empiris, logis dan terkontrol untuk mencapai pemecahan masalah.
BAGIAN B
1.
Karakteristik Penelitian
a.
Darmadi
(2014:4) menegaskan bahwa penelitian memiliki kriteria-kriteria ilmiah sebagai
berikut :
1) Berdasarkan
fakta konsep, keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian yang
dikumpulkan maupun yang dianalisis berdasarkan fakta konsep yang nyata.
2) Bebas
dari prasangka/tafsiran, metode ilmiah harus bebas dari prasangka/tafsiran negatif.
3) Menggunakan
prinsip analisis, semua masalah harys dicari sebab-sebab serta pemecahannya
dengan menggunakan analisis yang logis. Fakta-fakta yang mendukung tidak
dibiarkan mentah saja, tapi dianalisis secara cermat dan hati-hati.
4) Menggunakan
hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara tentang permasalahan yang
diteliti. Hipotesis merupakan pegangan untuk menemukan jalannya pikiran
peneliti, yang akan dibuktikan melalui data yang terkumpul dari lapangan.
5) Menggunakan
ukuran objektif. Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dalam ukuran
yang objektif. Ukuran tidak bolej diterka-terka menurut kehendak peneliti,
tetapi hendaknya semua dilakukan secara objektif dan pikiran yang waras tanpa
ada tekanan-tekanan.
6) Menggunakan
teknik kuantifikasi. Semua pengukuran data hendaknya menggunakan ukuran kuantitatif,
kecuali tidak dapat dikuantifikasikan dan umumnya yang tidak bersifat
kuantitatif hendaknya dikualitatifkan.
Sugiyono (dalam
Darmadi, 2014:5) menyebutkan bahwa penelitian harus bersifat rasional, empiris
dan sistematis.
1) Rasional
: artinya penelitian ilmiah itu adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh nalar pikiran manusia.
2) Empiris
: artinya penelitian ilmiah itu menggunakan cara-cara tertentu yang dapat
diamati oleh orang lain dengan menggunakan panca inderanya.
3) Sistematis
: artinya penelitian ilmiah itu menggunakan proses dengan langkah-langkah yang
logis.
Musfiqon (dalam
Darmadi, 2014:5) mengatakan bahwa: “Kegiatan ilmiah memiliki karakteristik
tersendiri, baik dari sisi kaidah, konsep maupun langkah-langkah dalam kegiatannya.
Sebuah kegiatan dapat dikategorikan ilmiah jika telah memenuhi unsur-unsur
ilmiah yaitu objektif, metodes, sistematis, dan bersifat universal”.
(Sumber
: Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Bandung: Penerbit Alfabeta).
b. Sukmadinata
(2016:7) menyebutkan bahwa karakteristik dari penelitian khususnya pendidikan
adalah sebagai berikut :
1) Objektivitas
Penelitian
harus memiliki objektivitas baik dalam karakteristik maupun prosedurnya.
Objektivitas dicapai melalui
keterbukaan.
2) Ketepatan
Penelitian
juga harus memiliki tingkat ketepatan, secara teknis instrument pengumpulan
datanya harus memiliki validitas dan reabilitas yang memadai, desain
penelitian, pengambilan sampel, dan teknik analisisnya tepat.
3) Verifikasi
Penelitian
dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan
cara yang sama atau berbeda.
4) Penjelasan
Ringkas
Penelitian
mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan
menyederhanaknnya menjadi penjelasan yang ringkas.
5) Empiris
Penelitian
ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat (berdasarkan pengalaman
praktis).
6) Penalaran
Logis
Penelitian
menuntut penalaran yang menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau
induktif.
7) Kesimpulan
Kondisional
Kesimpulan
hasil penelitian tidak bersifat absolut. Penelitian perilaku dan juga kealaman,
tidak menghasilkan kepastian, sekalipun kepastian yang relative.
(Sumber : Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
c.
McMillan
& Schumacher (dalam Kusaeri, 10) mengidentifikasi 5 karakteristik
penelitian.
1) Pertama,
penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik dalam karakteristik
maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari
bias dan subjektivitas.
2) Kedua,
ketepatan. Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision). Secara
teknis instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reliabilitas
yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya
tepat.
3) Ketiga,
verifikasi. Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi
dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian
kualitatif berbeda dengan kuantitatif.
4) Keempat,
empiris. Hal itu ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Empiris
berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan
didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode
penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan.
5) Kelima,
penalaran logis. Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran
merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif dan
induktif. Penalaran deduktif, penarik kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam
penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah
pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti
membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan
karakteristik dari kasus yang diamati.
(Sumber : Kusaeri. Metodologi Penelitian. Surabaya:
IAIN Sunan Ampel Surabaya).
2.
Perbedaan dan Persamaan Karakteristik Penelitian
Persamaan Karakteristik Penelitian dari Ketiga Buku Sumber
|
Objektivitas
|
Empiris
|
Rasional
|
Logis
|
Perbedaan Karakteristik Penelitian
|
||
Darmadi,
Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
|
Sukmadinata,
Nana Syaodih. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
|
Kusaeri. Metodologi Penelitian. Surabaya: IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
|
Menggunakan
prinsip analisis
|
Ketepatan
|
Ketepatan
|
Menggunakan
hipotesis
|
Verifikasi
|
Verifikasi
|
Menggunakan
teknik kuantifikasi
|
Penjelasan
Ringkas
|
|
Sistematis
|
Kesimpulan
Kondisional
|
|
Universal
|
TUGAS KELOMPOK
1.
Kata
Kunci Pengertian Penelitian Menurut Kelompok
- Cara
ilmiah
- Data
- Tujuan
- Usaha
memperoleh
- Pengetahuan
dasar
- Informasi
- Pengamatan
dengan pemikiran
- Terpadu
- Tepat
- Kebenaran.
- Fakta objektif.
- Pengumpulan data.
- Sistematis.
- Logis.
- Pemecahan masalah.
- Sistematis.
- Empiris.
- Terkontrol.
Definisi Penelitan Menurut Kelompok
Penelitian
merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan memperoleh data berdasarkan fakta
objektif untuk memecahkan suatu permasalahan, yang dilakukan secara sistematis,
empiris, logis dan terkontrol.
2. Karateristik Penelitian
Menurut Kelompok
Dari
beberapa sumber buku yang dikumpulkan oleh masing-masing anggota kelompok,
dapat disimpulkan bahwa karakteristik penelitian adalah sebagai berikut :
a. Rasional
b. Empiris
c. Sistematis
d. Terkontrol
e. Objektif
f. Fakta
g. Logis
3.
Mengapa
Konselor Melakukan Penelitian?
Menurut
kelompok mengapa konselor harus melakukan penelitian yaitu :
a. Karena
keterbatasan pengetahuan konselor sehingga penelitian dilakukan agar dapat
menambah wawasan dan mencari kevaliditasan terhadap permasalahan yang dihadapi
sehingga permasalahan dapat terselesaikan
b. Konselor
tentu dihadapkan dengan masalah, tantangan, maupun kesulitan baik dalam
kehidupan diri sendiri maupun di lingkungan kerja nya, sehingga diharapkan
dengan adanya penelitian maka dapat membantu konselor untuk mengatasi segala
permasalahan dan kesulitan yang dihadapi
c. Sebagai
manusia biasa tentu konselor memiliki rasa tidak puas dengan apa yang telah
dicapai dan dimiliki, konselor sebagai manusia, menginginkan yang lebih baik
dan lebih sempurna, sehingga penelitian dapat dilakukan untuk memudahkan
konselor dalam meningkatkan kinerja nya melalui informasi yang telah didapat
melalui penelitian yang telah dilakukan
d. Konselor
sebagai manusia memiliki dorongan untuk mengetahui. Konselor membutuhkan
fakta-fakta dan jawaban yang lebih rinci dan komprehensif mengenai permasalah
yang ingin diselesaikan. Hal ini dapat menambah dan meningkatkan pemahaman
serta pengetahuan konselor.
HAND-OUT 2
TUGAS INDIVIDU
Aspek Perbedaan
|
Ilmiah
|
Non Ilmiah
|
Keilmiahan
|
Menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan
melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian
ilmiah/meyakinkan).
|
Tidak
menggunakan metode ilmiah atau kaidah-kaidah ilmiah.
|
Sifat
|
Objektif
|
Subjektif
|
Prosedur
|
Sistematis
dan terkontrol
|
Tidak
sistematis, tidak terkontrol, tidak baku dan tidak memiliki skala waktu yang
terjadwal.
|
Masalah
yang Diteliti
|
Permasalahan
harus dirumuskan secara jelas, spesifik, dan nampak variabel yang diteliti
|
Permasalahan
yang dipertanyakan sering tidak jelas, tapi bersifat umum.
|
Hasil
|
Jawaban
yang diberikan terhadap permasalahan harus didukung dengan data
|
Jawaban
apa pun tidak perlu didukung data
|
Proses
|
Proses
pengumpulan data, analisis data, dan penyimpulan harus dilakukan dengan logis
dan benar
|
Tidak
ada proses pengumpulan data atau analisis data, meskipun mungkin ditutup
dengan kesimpulan
|
Penarikan
Kesimpulan
|
Kesimpulan
siap diuji oleh siapa pun yang meragukan validitasnya
|
Pengujian
terhadap kesimpulan boleh dilakukan ataupun tidak tanpa membawa akibat yang
berarti bagi kesimpulan pertama
|
Syarat
Penggunaan
|
Hanya
digunakan untuk mengkaji hal-hal yang diamati, dapat diukur, empiris.
|
Boleh
saja digunakan untuk mengkaji hal apa pun termasuk yang paling misterius,
supranatural, dan dogmatis.
|
Rumusan
Masalah
|
Dituntut
dan wajib merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab secara jelas.
Rumusan ini boleh berbentuk hipotesis, pertanyaan, atau pernyataan.
|
Tidak
ada tuntutan dan tidak perlu merumuskan dengan jelas apa sebenarnya yang
ingin kita tanyakan.
|
Pendekatan
Terhadap Masalah
|
Empiris
|
Instuitif
|
Hipotesis
|
Dapat
dibuktikan
|
Tidak
dapat dibuktikan
|
Sikap
Peneliti
|
Kritis,
skeptis, mencari bukti
|
Tidak
kritis menerima apa adanya
|
Alat
Ukur
|
Akurat,
tepat dan sesuai
|
Tidak
akurat, tidak tepat dan tidak sesuai
|
Sifat
Penelitian
|
Dapat
diulangi
|
Tidak
dapat diulangi
|
Sumber:
Toha, Mohammad dan Durri Andriani, Modul Ruang Lingkup
dan Tujuan Penelitian Pendidikan.
Rawan, Prasetya dan Sri Enny Triwidiastuti. Modul Pengantar
Metode Penelitian.
TUGAS KELOMPOK
1.
Persamaan dan Perbedaan Kegiatan Ilmiah dan Non Ilmiah Hasil
Diskusi Kelompok
PERSAMAN
|
||
ASPEK
|
ILMIAH
|
NON ILMIAH
|
Pendekatan
terhadap masalah
|
Empiris
|
Intuitif
|
Hipotesis
|
Dapat
dibuktikan
|
Tidak
dapat dibuktikan
|
Sikap
Peneliti
|
Kritis,
skeptis, mencari bukti
|
Tidak
kritis menerima apa adanya
|
Alat
Ukur
|
Akurat,
tepat dan sesuai
|
Tidak
akurat, tidak tepat dan tidak sesuai
|
Sifat
Penelitian
|
Dapat
diulangi
|
Tidak
dapat diulangi
|
PERBEDAAN
|
||
ASPEK
|
ILMIAH
|
NON ILMIAH
|
Keilmiahan
|
Menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan
melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian
ilmiah/meyakinkan).
|
Tidak
menggunakan metode ilmiah atau kaidah-kaidah ilmiah.
|
Sifat
|
Objektif
|
Subjektif
|
Prosedur
|
Sistematis
dan terkontrol
|
Tidak
sistematis, tidak terkontrol, tidak baku dan tidak memiliki skala waktu yang
terjadwal.
|
Masalah
yang Diteliti
|
Permasalahan
harus dirumuskan secara jelas, spesifik, dan nampak variabel yang diteliti
|
Permasalahan
yang dipertanyakan sering tidak jelas, tapi bersifat umum.
|
Hasil
|
Jawaban
yang diberikan terhadap permasalahan harus didukung dengan data
|
Jawaban
apa pun tidak perlu didukung data
|
Proses
|
Proses
pengumpulan data, analisis data, dan penyimpulan harus dilakukan dengan logis
dan benar
|
Tidak
ada proses pengumpulan data atau analisis data, meskipun mungkin ditutup
dengan kesimpulan
|
Penarikan
Kesimpulan
|
Kesimpulan
siap diuji oleh siapa pun yang meragukan validitasnya
|
Pengujian
terhadap kesimpulan boleh dilakukan ataupun tidak tanpa membawa akibat yang
berarti bagi kesimpulan pertama
|
Syarat
Penggunaan
|
Hanya
digunakan untuk mengkaji hal-hal yang diamati, dapat diukur, empiris.
|
Boleh
saja digunakan untuk mengkaji hal apa pun termasuk yang paling misterius,
supranatural, dan dogmatis.
|
Rumusan
Masalah
|
Dituntut
dan wajib merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab secara jelas.
Rumusan ini boleh berbentuk hipotesis, pertanyaan, atau pernyataan.
|
Tidak
ada tuntutan dan tidak perlu merumuskan dengan jelas apa sebenarnya yang
ingin kita tanyakan.
|
Konsep
Teori
|
Defenisi
jelas, opresional spesigik
|
Ambigu
dengan arti yang berlebihan
|
Observasi
Gejala
|
Sisrematis,
terkontrol
|
Tidak
terkontrol, seadanya
|
Kontrol
|
Selalu
di lakukan
|
Tidak
ada
|
Pelaporan
Hasil Penelitian
|
Tidak
bias, objektif
|
Bias,
subjek
|
2. Kesimpulan Kelompok Tentang Perbedaan Kegiatan Ilmiah Dan Non Ilmiah.
Kegiatan ilmiah adalah kegiatan yang menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok
pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan) yang bersifat objektif. Kegiatan
ilmiah dilakukan secara sistematis, empiris dan terkontrol yang dilakukan
menggunakan alat ukur yang akurat, tepat. Dan sesuai. Permasalahan yang ingin
diteliti secara ilmiah harus dirumuskan secara jelas dan berdasarkan kebenaran
yang ada.
Sedangkan kegiatan non ilmiah adalah
kegiatan yang tidak menggunakan metode ilmiah atau kaidah-kaidah ilmiah yang
bersifat subjektf. Kegiatan non ilmiah dilakukan secara intuitif, tidak secara
sistematis, tidak terkontrol, tidak baku dan tidak memiliki skala waktu
tertentu dan tidak menggunakan alat ukur yang akurat. Permasalahan yang
diteliti secara non ilmiah yang dipertanyakan sering tidak jelas, tapi bersifat
umum.
TERIMA KASIH
Komentar
Posting Komentar