PROSES PENGEMBANGAN MEDIA BK
PROSES PENGEMBANGAN MEDIA BK
LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengembangan Multimedia Bimbingan dan Konseling
Yang dibina oleh Ibu Irene Maya Simon, S. Pd,.M.Pd.
Oleh
Kelompok 1
Ahmad Taufik Febriantoro (170111600048)
Fitri Andika Chrys Diana (170111600013)
Mardiana Legitasari (170111600063)
Marwa Lestari (170111600043)
Fitri Andika Chrys Diana (170111600013)
Mardiana Legitasari (170111600063)
Marwa Lestari (170111600043)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Desember 2018
1.
IDENTITAS MEDIA
a.
Tema : Pilihan Karir
Setelah Lulus SMA
b.
Topik : Pernikahan
Dini
c.
Judul : Pernikahan
Dini
d.
Sasaran : Siswa kelas XI
dan XII (SMA)
e.
Bidang
Layanan BK : Karir
f.
Komponen
BK : Layanan Dasar
g.
Jenis
media : Video
Edukasi
h.
Tujuan :
1)
Menginformasikan
kepada siswa tentang apa itu pernikahan dini.
2)
Menghimbau
siswa agar tidak terjebak dalam pernikahan dini.
3)
Menghimbau
siswa agar berpikir lebih luas untuk mementingkan pendidikan serta karir demi
mewujudkan masa depan cerah.
4)
Mencegah
kenakalan remaja.
i.
Aplikasi
yang Digunakan : Vyond Studio
2.
PROGES PENGEMBANGAN MEDIA
Ketika pembagian tugas berupa
sasaran dan bidang layanan BK untuk masing-masing kelompok, kelompok kami
mendapat kan sasaran siswa SMA dengan bidang layanan BK Karir. Setelah
mengetahui bagian, kami melakukan analisis kebutuhan dengan cara mencari studi
kasus yang telah ada diberbagai sumber. Kami menemukan tiga studi kasus yang
akan menjadi pertimbangan untuk menentukan satu kasus yang dijadikan dasar
pembuatan media. Studi kasus yang kami dapatkan diantaranya Banyak Lulusan SMA
Yang Sadar Salah Jurusan Ketika Sudah Jadi Mahasiswa, Lulusan SMA/SMK Pilih
Bekerja, dan Sulselbar Pilih Nikah, 26 Siswa Asal Pulau Tak Ikut UNBK.
Berdasarkan
hasil diskusi dan beberapa pertimbangan, kami memutuskan satu studi kasus yang
dijadikan sebagai dasar pembuatan media. Studi kasus yang kami ambil adalah Sulselbar
Pilih Nikah, 26 Siswa Asal Pulau Tak Ikut UNBK. Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan kami memilih studi kasus tersebut antara lain banyak kasus serupa
terjadi di sekitar masyarakat, permasalahan yang kerap terjadi pada siswa SMA
ataupun SMK, dirasa penanganan pada kasus seperti ini kurang kuat, banyak
terjadi pada wanita yang masih muda namun sudah memiliki anak dan menjadi janda
akibat pernikahan terlalu dini, pekerjaan untuk laki-laki dan perempuan umumnya
memiliki kriteria yaitu berstatus belum menikah dan masih banyak alasan
lainnya. Selain itu kami menemukan fakta yang cukup menarik untuk mengangkat kasus ini yaitu fakta menurut data prevalensi
perkawinan anak di Indonesi diantaranya sebagai berikut : (1) Sebaran angka perkawinan anak diatas 10% merata berada di
seluruh provinsi Indonesia. (2) Sedangkan sebaran angka perkawinan anak
diatas 25% berada di 23 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. Hal ini
berarti 67% WILAYAH DI INDONESIA DARURAT PERKAWINAN ANAK.
Selanjutnya
kamu menentukan aplikasi yang digunakan untuk pembuatan video. Aplikasi yang
pertama yang kami gunakan yaitu Video Scribe. Namun tidak sampai proses
pembuatan jauh kami berpindah aplikasi dikarenakan aplikasi Video Scribe dirasa
kurang menarik, kurang banyak pilihan
objek didalamnya, dan aplikasinya tidak selalu dapat diaplikasikan di semua Laptop.
Kemudian kami berencana berpindah aplikasi yaitu menggunakan aplikasi Go-Animate.
Pilihan penggunaan aplikasi Go-Animate dikarenakan kami mendapatkan
informasi bahwa Go-Animate aplikasi yang baik untuk membuat video
animasi. Namun kami tidak menemukan aplikasi ini yang secara gratis dapat
digunakan. Pada akhirnya, kami berpindah aplikasi yaitu menggunakan aplikasi Vyond
Studio. Alasan kami memilih berpindah untuk yang kedua kali yaitu karena
pada aplikasi ini tersedia banyak pilihan tema, objek, dan pilihan lainnya.
Penggunaan aplikasi ini juga cukup mudah dan cukup hanya dengan membuat akun
saja. Namun, dikarenakan aplikasi ini berbayar, kami menggunakan masa trial untuk pembuatan video. Masa
trial aplikasi ini untuk satu akun yaitu selama kurang lebih satu bulan.
Setelah
kami memutuskan menggunakan aplikasi Vyond Studio untuk pembuatan media
kami, kami langsung mencoba mengerjakan media. Selama masa trial,
pengerjaan media kami mencapai 60%. Belum sampai mencapai tahap penyelesaian,
masa trial penggunaan aplikasi telah habis. Sehingga kami tidak bisa
melanjutkan pembuatan media. Hal tersebut membuat kami harus mengerjakan ulang
semua dari awal. Kami segera membuat akun baru dan segera menyelesaikan
pembuatan media hingga selesai.
Setelah
melakukan penyelesaian pembuatan video, kami mendapatkan kendala kembali yaitu
tidak dapat menyimpan atau mendownload video tersebut. Apabila ingin
mendownload video, maka akan dikenakan biaya. Sehingga kamu memutuskan untuk
tidak mendownload video tersebut. Namun video dapat diputar dan dibagikan
dengan sesama pemilik akun Vyond Studio saja.
Karena
tuntutan tugas, kami memutuskan untuk mengambil video dengan cara melakukan screen
recorder pada HP. Dengan begitu kami dapat memiliki file videonya untuk
dibagikan di akun youtube.
3.
KENDALA
a. Bolak-balik
ganti aplikasi. Dari aplikasi Video Scribe, Go animate, dan sekarang menggunakan Vyond Studio.
b.
Ketika
proses pembuatan video, leptop sering kali nge-hang.
c.
Sulit
menjangkau wifi karena proses pembuatan video dilakukan secara online.
d.
Sulit
mencocokkan isi dari konsep materi ke dalam media.
e.
Keterbatasan
waktu.
4.
FAKTOR PENDUKUNG
a. Materi
sudah berbentuk konsep sehingga mudah di aplikasikan ke dalam aplikasi pembuatan video.
b. Tersedianya
leptop yang memumpuni.
c. Aplikasi
Vyond Studio mudah cara penggunaannya dan tersedia banyak pilihan tema serta objek
lainnya.
5.
LINK VIDEO
Komentar
Posting Komentar